Catatan Bang Boi

Mudik Idul Fitri 1446 H

Kolom Pikiran Senin, 31 Maret 2025 - 08:40 WIB
Mudik Idul Fitri 1446 H

Viral di media sosial suami-istri yang mudik menggunakan motor dirazia polisi lalu motornya disita. Keduanya tak dapat menahan tangis akibat perlakuan itu yang membuat mereka tak bisa meneruskan perjalanan. Istrinya sampai duduk menangis dijalanan dan jadi tontotnan warga. Ada banyak komen negatif netizen terhadap tindakan polisi tersebut. Seharusnya dimomen penting ini petugas tidak bertindak berlebihan seperti itu.

Mudik adalah satu momen kolosal (raksasa) di Indonesia setiap tahunnya jelang Idul Fitri. Ribuan perantau akan pulang kembali ke kampung halamannya untuk merajut kembali silaturahmi yang selama ini terpisah jarak.  Ada kerinduan. Ada keinginan kuat untuk kembali berjumpa tanah kelahiran dan sanak saudara di sana.

Bahwa peraturan adalah peraturan itu benar. Secara hukum mungkin saja sipemudik itu salah. Misalnya tidak memiliki syarat lengkap kendaraan ataupun hal-hal melanggar lainnya. Namun tindakan penyitaan motor itu benar-benar diluar nalar dan berlebihan. Seolah membenarkan pemeo selama ini bahwa “hukum itu hanya tajam ke bawah tapi tumpul keatas”.

Betapa dahsyatnya korupsi yang terjadi akhir-akhir ini. Namun hukum sepertinya selalu saja tertinggal selangkah dengan para koruptor. Setiap kali ditangkap satu koruptor maka muncul ribuan koruptor lainnya. Mengapa? Karena mereka tidak takut melakukannya dan tindakan hukum tidak membuat mereka jera.

Mereka tidak dimiskinkan. Tidak disita motor mereka eh harta mereka. Hanya dihukum beberapa tahun saja yang tak sebanding dengan nilai rupiah yang mereka korupsi. Sementara pemudik yang hanya punya motor itu satu-satunya dan pelanggaran mereka tidak merugikan negara miliaran atau triliunann rupiah tapi ditindak begitu tegas seolah musuh negara.

Begitulah potret buram hukum kita yang masih terjadi. Tentu kita berharap para pemimpin bangsa melihat hal ini dan mendidik jajarannya bahwa musuh negara sebenarnya itu adalah koruptor bukan rakyat kecil yang tidak memiliki atau tidak melengkapi surat-surat kendaraan bermotornya. Semoga kejadian ini bisa jadi pelajaran bagi penyelenggara negara agar kedepan tidak terjadi lagi.

Biarkan rakyat kecil bergembira, berbahagia di hari kemenangan ini. Jangan hentikan kebahagiaan mereka dengan kekuasaan semu yang kalian miliki. Sebab rakyat dulu sama berjuang dengan kekuatan bersenjata melawan penjajah. Pandanglah rakyat dengan bijak bukan dengan palak.

Minal Aidzin Walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H semoga kita semua bisa bergembira. Amiin.***

 

Helfizon Assyafei

Jurnalis RAN

 

 




Mutiara Merdeka Wedding Package Daisy
Mutiara Merdeka Wedding Package Calendula
Mutiara Merdeka Wedding Package Garden
Mutiara Spesial Deal

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.