Minimal 25 Pohon

Oleh Helfizon Assyafei
“Kami akan menggiatkan program setiap orang minimal mesti menanam 25 bibit pohon pelindung dalam seumur hidupnya,” ujar Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho. Hal itu diungkapkannya dalam diskusi dengan sejumlah tokoh masyarakat, RT/RW di Gedung Kantor Kecamatan Tuah Madani Pekanbaru, kemarin.
Adapun pola tanamnya, lanjutnya, adalah “5 ditanam ketika SD, 5 ditanam ketika SMP, 5 ketika SMA, 5 ketika kuliah dan 5 ketika sudah bekerja,” ujarnya. Kalau Anda bertanya bagaimana kalau tamat SMA ndak kuliah? Kan tinggalkan sesuaikan saja 5 ketika tamat SMA. Kalau belum kerja atau ngga kerja-kerja? Artinya 5 ketika nganggur. Gitu aja kok repot. Ngga usah suka membesarin masalah. Selow aja.
Bagi saya ide ini hal yang menarik. Ini membangunkan kesadaran kita sebenarnya sudah berapa banyak bibit pohon pelindung yang kita tanah selama kita hidup sampai hari ini? Mungkin sudah beberapa, mungkin baru satu bahkan mungkin belum ada sama sekali. Kalau menebangnya? Mungkin sudah entah berapa kali.
Padahal pohon penting dan jadi paru-paru dunia. Pohon menyerap karbondioksida (racun polusi) dan melepaskan oksigen yang diperlukan manusia. Udara disekitar pepohonan jadi bersih dan sehat. Saya selalu menyempatkan diri mencari tempat-tempat yang banyak pohonnya untuk sekedar olahraga dan menikmati udaranya. Saya berterimakasih dalam hati kepada siapapun yang telah menanamnya semoga ia diberi kebaikan yang tiada putus-putusnya.
Sayang sekali selama ini pertambangan dan perkebunan berskala besar telah merusak habitat pepohonan. Tidak mudah memulihkannya lagi. Meski demikian setidaknya 25 pohon jika benar kita tanam sebagai bentuk kesolehan sosial kita pada alam dan pada sesama. Semoga kitab isa melakukannya. Amiin.
Pekanbaru,1 Juli 2025