Abolisi dan Amnesti

Oleh Helfizon Assyafei

Kata berita

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui permintaan abolisi untuk terdakwa kasus impor gula Thomas Trikasih Lembong dan amnesti untuk terdakwa kasus suap pergantian antar waktu anggota DPR Hasto Kristiyanto yang diusulkan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengungkap alasan Prabowo mengusulkan pemberian abolisi terhadap Tom dan amnesti terhadap Hasto. "Salah satu pertimbangan pada dua orang ini salah satunya kita ingin menjadi ada persatuan dan dalam rangka perayaan 17 Agustus," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Sumber: CNBC Indonesia

============================

Abolisi adalah hak yang dimiliki kepala negara yang berhak untuk menghapuskan hak tuntutan pidana dan menghentikan jika telah dijalankan (pasal 1 angka 1 UU No. 22 Tahun 2002). Hak abolisi diberikan dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 14 ayat (2) UUD 1945).[

Amnesti adalah secara harfiah berarti melupakan, adalah tindakan menghapuskan hukuman pidana yang telah dijatuhkan maupun belum dijatuhkan kepada orang-orang. Di Indonesia, amnesti merupakan salah satu hak presiden di ranah yudikatif sebagai akibat penerapan sistem pembagian.

Presiden dapat memberikan amnesti kepada orang-orang yang telah melakukan tindak pidana setelah mendapat nasihat tertulis dari Mahkamah Agung (MA) atas permintaan Menteri Hukum dan HAM.

Analisanya:

Sejumlah jurnalis berdiskusi. Hal ini membuat posisi Tom Lembong jadi dilematis. Disatu sisi jika ia menolak abolisi ia terancam dipenajar 4,5 tahun. Tapi jika ia menerima berarti dia menerima dianggap bersalah dalam kasus itu lalu dibebaskan lewat abolisi. Padahal faktanya ia tidak merasa melakukan korupsi seperti yang dituduhkan, makanya ia mengajukan banding.

Artinya kalau  dia banding, maka dia bisa membuktikan kalau dia gak bersalah dan menteri-menteri selanjutnya akan diperiksa.  Tom lembong minta Jokowi dan Rini (mantan menlu) di hadirkan dlm persidangan banding. Kalau ini jadi tentu persoalan siapa yang salah akan semakin terang.

Lalu apakah ini sebenarnya alasan dibalik niat tiba-tiba Prabowo segera  memberikan abolisi? Polemik para elite? Entahlah..