Prof Leny Nofianti Jadi Perempuan Pertama Jabat Rektor UIN Suska Riau

Pendidikan Selasa, 27 Mei 2025 - 06:58 WIB
Prof Leny Nofianti Jadi Perempuan Pertama Jabat Rektor UIN Suska Riau

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar resmi melantik Prof Dr Leny Nofianti sebagai Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau periode 2025-2029 (yus/rp)

Riau Analisa.com-JAKARTA – Prof Dr Leny Nofianti resmi dilantik sebagai Rektor UIN Suska Riau untuk masa jabatan 2025-2029 oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, di Jakarta, Senin (26/5/025).

Dengan demikian, sejarah baru bagi Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau di mana rektor perempuan pertama yang menduduki posisi tertinggi di kampus Islam terbesar di Riau itu.

Selain Prof Leny, Menteri Agama Nasaruddin juga melantik dua pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) lainnya, yaitu I Wayan Wirata sebagai Rektor Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gede Pudja Mataram, dan I Gede Suwindiya sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja.

Pelantikan para pimpinan PTKN tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 186091, 186195, dan 186196/MA.KP.07/5/2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan pejabat pimpinan PTKN masa jabatan 2025–2029.

Dalam sambutannya, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan ucapan selamat kepada para pimpinan yang baru dilantik.  Ia menegaskan bahwa menjadi rektor di era post-truth merupakan tantangan besar yang membutuhkan visi yang tajam, integritas tinggi, dan kemampuan berinovasi.

“Menjadi rektor di era post-truth bukan hal mudah. Harus mampu melihat ke depan, belajar dari masa lalu, dan mengambil langkah strategis di waktu yang tepat, seperti mengemudikan kendaraan dengan penuh kehati-hatian,” kata Nasaruddin Umar.

Imam Besar Mesjid Istiqlal itu juga menekankan pentingnya transparansi dan efisiensi dalam mengelola anggaran negara. Menurutnya, seorang rektor tidak cukup hanya pandai membaca situasi, tetapi juga harus memahami regulasi, khususnya dalam bidang pendidikan dan keagamaan.

Selain itu, Menag turut menyoroti pentingnya memperhatikan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan kampus. Rektor, kata dia, harus mampu menjadi “detektor dini” atas potensi penyimpangan dan menjaga marwah institusi.

Prof Leny merupakan Guru Besar Ilmu Akuntansi. Saat pencalonan rektor ini mengusung visi menjadikan UIN Sultan Syarif Kasim Riau sebagai pusat keunggulan akademik, riset yang integratif, inovatif dan berdaya saing global menuju peradaban yang berlandaskan nilai Islam tahun 2029.

Dalam misinya, ia akan membawa Perguruan Tinggi Islam Negeri satu-satunya di Riau itu fokus pada pendidikan berkualitas, riset inovatif, pengabdian masyarakat, tata kelola unggul, dan kemitraan strategis.

Informasi yang berhasil dihimpun, Prof Leny merupakan putri seorang guru dengan latar pendidikan yang kuat. Ia lahir di Sungai Salak, sebuah desa di wilayah Tempuling, Indragiri Hilir (Inhil).

Demi pendidikan putra-putrinya, disebutkan sang ayah Mustafa Jalal, mengambil langkah berani dengan merantau ke Kota Pekanbaru. Prof Leny menyebutkan, ketokohan sang ayah amat penting bagi perjalanan pendidikan dan kariernya.

Dengan status ayah sebagai ASN, menguliahkan empat anak sekaligus tidaklah mudah. Maka mereka pun rela hidup sederhana di tempat baru demi pendidikan.

''Ada syarat yang disampaikan ayah pada waktu itu. Kalau anak-anak ayah mau kuliah, maka harus kuliah di universitas negeri. Karena kalau swasta, ayah tak sanggup membiayai. Karena akan ada masanya ayah mengkuliahkan empat anak sekaligus. Tekad inilah yang dibawa oleh abang-abang dan kakak-kakak dalam mencari ilmu,'' ujar ibu dari tiga putri ini.(win)




Mutiara Merdeka Wedding Package Daisy
Mutiara Merdeka Wedding Package Garden
Mutiara Merdeka Wedding Package Calendula
Mutiara Spesial Deal

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.