Perguruan Tinggi Harus Mampu Cetak SDM Unggul untuk Indonesia

Dr Karmila Sari tampil dalamdalam Kuliah Umum bertajuk "Transformasi Perguruan Tinggi Menciptakan Lulusan Berkualitas di Era Global" yang diselenggarakan Universitas Rokania, Rokan Hulu, pada Sabtu (31/05/2025). (Sindikasi Media Online (SMON))
Riau Analisa.com-ROHUL – Anggota Komisi X DPR RI, Dr Hj Karmila Sari, SKom, MM, menyoroti pentingnya peran perguruan tinggi di Indonesia untuk tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten, namun juga memiliki karakter kebangsaan dan mampu bersaing secara internasional. Hal ini disampaikannya dalam Kuliah Umum bertajuk "Transformasi Perguruan Tinggi Menciptakan Lulusan Berkualitas di Era Global" yang diselenggarakan Universitas Rokania, Rokan Hulu, pada Sabtu (31/05/2025).
Menurut Karmila, kampus harus menjadi "laboratorium gagasan dan nilai" yang melahirkan pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global tanpa melupakan nilai-nilai lokal, masalah ketidaksesuaian antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan industri sebagai tantangan utama.
"Kebutuhan SDM unggul semakin mendesak untuk pembangunan nasional," jelas Karmila. Ia memaparkan data survei tahun 2024 yang menunjukkan jumlah mahasiswa aktif di Indonesia mencapai 4,2 juta, namun tingkat pengangguran sarjana berada di angka 6,8 persen. "Ketidaksesuaian keterampilan menjadi masalah utama, 52 persen perusahaan melaporkan kesulitan mencari kandidat berkualitas, dan 34 persen lulusan bekerja tidak sesuai dengan jurusan mereka," tambahnya.
Pemerintah, lanjut Karmila, telah merumuskan tiga pilar transformasi pendidikan tinggi sebagai landasan utama, antara lain, Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, Pilar utama transformasi. Inovasi Sains dan Teknologi, Pendorong kemajuan. Hilirisasi Hasil Riset, Berorientasi pada, implementasi dan dampak.
"Implementasi holistik ketiga pilar ini akan menciptakan ekosistem pendidikan yang produktif dan relevan," ujar legislator asal Dapil Riau 1 ini. Karmila juga memaparkan fokus transformasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), yaitu penguatan kelembagaan melalui otonomi kampus untuk inovasi, riset berdampak untuk solusi nasional, serta sains dan teknologi yang berorientasi pada transformasi sosial ekonomi. "Ketiga fokus ini menjadi prioritas Kementerian dalam menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang berkualitas. Implementasi strategis mulai dilakukan tahun 2025," paparnya.(win)