Lantik Bupati Siak, Gubri Pesan Satukan Kekuatan Bangun Daerah

Foto penyerahan SK Pelantikan. ((HUMAS PEMKAB SIAK))
Riau Analisa.com- SIAK - Setelah melewati perjalanan politik yang panjang, pasangan Afni dan Syamsurizal akhirnya resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Siak oleh Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, Rabu (4/6/2025).
Pelantikan digelar di Gedung Panglima Ghimbam DPRD Kabupaten Siak dan disaksikan para tokoh penting daerah, seperti mantan Gubernur Riau HM Rusli Zainal, H Syamsuar, Wan Abu Bakar, Kapolda Riau Irjen Herry Herjawan, Anggota DPRD Riau Hj Septina Primawati Rusli, Forkopimda, dan masyarakat yang antusias.
Pelantikan ini menjadi puncak dari proses demokrasi yang sempat diwarnai dengan gugatan hasil pilkada ke Mahkamah Konstitusi serta pemungutan suara ulang. Namun, Gubernur Abdul Wahid menegaskan bahwa proses ini menunjukkan kedewasaan politik masyarakat Siak.
“Ini bukan hanya kemenangan pasangan calon, tapi kemenangan rakyat Siak yang mampu menyikapi dinamika demokrasi dengan bijak,” ujar Gubri, dalam sambutannya.
Sumpah jabatan diucapkan dengan khidmat, menyebut nama Tuhan sebagai saksi utama atas janji kepemimpinan yang akan diemban. Gubernur berpesan kepada yang dilantik menekankan bahwa masa kampanye telah berakhir, dan kini saatnya seluruh elemen masyarakat bersatu demi kepentingan bersama dan satukan kekuatan bangun Siak yang baru.
“Tidak ada lagi kotak satu, dua, atau tiga. Semuanya adalah rakyat Siak yang wajib dilayani dengan adil dan setara,” tegasnya menyerukan.
Dalam arahannya, Gubernur Abdul Wahid menyoroti tantangan besar yang dihadapi pemerintahan baru, terutama krisis fiskal dan kebutuhan transformasi ekonomi. Ia menegaskan bahwa Kabupaten Siak tidak lagi bisa bergantung pada pendapatan dari sektor migas semata.
“Riau ini sering dianggap negeri kaya, padahal sekarang sedang defisit. Kita perlu mengalihkan fokus ke sektor kehutanan, perkebunan, perikanan, pariwisata, dan ekonomi kreatif,” tuturnya.
Mengatasinya, Gubri mendorong agar pengelolaan anggaran daerah dilakukan secara efisien, transparan, dan tepat sasaran, dengan fokus utama pada kebutuhan nyata masyarakat.
Pelantikan kali ini tampil berbeda dengan sentuhan ekonomi rakyat. Salah satunya, penggunaan kendaraan odong-odong lokal sebagai bagian dari rangkaian acara, menjadi simbol dukungan terhadap pelaku usaha kecil.
“Saya terkesan. Ini bukan sekadar seremoni, tapi juga cerminan keberpihakan pada ekonomi rakyat kecil. Ini awal yang baik,” ucap Gubernur Wahid.
Gubernur Wahid menutup sambutannya dengan pesan filosofis khas Melayu, menggugah semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. ''Merawat tuah, menjaga marwah. Takkan Melayu hilang di bumi,” pungkasnya, disambut tepuk tangan seluruh hadirin.(win)