Meluap, Air Sungai Kampar dan Sungai Nilo Rendam Rumah Warga
.jpg)
Banjir rendam rumah warga dan untuk keluar menggunakan sampan. (media center riau)
Riau Analisa.com-Tidak kurang dari 345 rumah warga di Pelalawan terendam banjir. Hal ini tak terlepas dari intensitas curah hujan yang tinggi sejak sepekan terakhir serta adanya pembukaan 5 pintu x 50 cm PLT Koto Panjang, telah menyebabkan volume air Sungai Kampar dan Sungai Nilo di Kabupaten Pelalawan meningkat drastis. Yakni naik setinggi 17 centimeter.
Seperti debit air Sungai Kampar dari sehari sebelumnya 2,61 meter dan saat ini mencapai 2,75 M. Peningkatan ini disebabkan tingginya intenaitas curah hujan serta dampak pembukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang.
Sedangkan debit air Sungai Nilo saat ini berada pada angka 1,90 meter dari sebelumnya 1,76 meter yang dipengaruhi tingginya curah serta adanya luapan air sungai di Kuantan Singingi. Alhasil, kondisi itu telah menyebabkan debit air dua sungai tersebut meluap, sehingga sejumlah desa dan kelurahan yang berada di bantaran sungai, mulai dilanda banjir.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan, Zulfan SPi MSi mengatakan hal itu, Kamis (16/2/2025) di Pangkalan Kerinci.Dikatakannya, dampak dari banjir tersebut telah menyebabkan sebanyak 10 kepala keluarga (KK) di Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui, terpaksa mengungsi. Sedangkan 345 rumah di tiga desa yakni Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui, serta 2 desa di Kecamatan Pangkalan Kerinci, yakni Desa Kuala Terusan dan Desa Rantau Baru, juga ikut terdampak banjir.
"Ada 10 KK di Desa Lubuk Kembang Bunga yang telah mengungsi akibat banjir dampak meluapnya debit air Sungai Nilo. Selain itu, juga ada sebanyak 285 rumah di tiga desa yang berada di 2 kecamatan, ikut terdampak banjir akibat luapan Sungai Nilo dan Sungai Kampar," terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa khusus di Desa Lubuk Kembang Bungo Kecamatan Ukui, ketinggian air dampak meluapnya debit air Sungai Nilo, mencapai 60 hingga 80 cm. Alhasil, setidaknya ada sebanyak 60 rumah warga ikut terdampak banjir akibat pekarangan rumah mereka direndam air. Dari jumlah itu, ada sebanyak 10 KK telah mengungsi dan telah dievakuasi.
"Sedangkan dampak banjir ini, telah menyebabkan akses transportasi jalan darat warga desa terputus karena telah digenangi air dengan ketinggian mencapai 1,5 meter. Dan jalan hanya dapat dilintasi menggunakan alat transportasi air, seperti sampat dan pompong. Tentunya banjir ini, telah menghambat kelancaran aktivitas. Namun demikian, sejauh ini, tidak ada rumah warga yang tenggelam direndam air. Karena mayoritas rumah warga adalah rumah panggung dengan ketinggian 5 meter diatas air Sungai Nilo," paparnya.
Selain di Desa Lubuk Kembang Bunga, sambungnya, banjir juga telah menggenangi akses jalan darat di Desa Kuala Terusan Kecamatan Pangkalan Kerinci dengan tinggi mencapai 30-50 cm. Dan akibat banjir ini, setidaknya ada sebanyak 135 KK menjadi korban terdampak banjir.(abd)