Operator Alat Berat Tewas Diterkan Harimau

Daerah Jumat, 27 Juni 2025 - 07:37 WIB
Operator Alat Berat Tewas Diterkan Harimau

Korban diseret harimau 100 meter dari lokasi awal. (klikmx)

Riau Analisa.com-TELUKMERANTI – Tersesak hendak buang air besar Hadito alias Kuang (23) seorang pekerja PT Arara Abadi bergegas menuju WC di tengah hutan aksia tempatnya sedang bekerja. Namun tiba-tiba nahas baginya ia diterkam satwa liar dari arah belakang yang diduga harimau.

Kuang ditemukan tewas di areal tanaman akasia petak MRWA08860, Distrik Merawang, Kelurahan Teluk Meranti, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Operator alat berat PT Citra Holindo di temukan sudah tewas, setelah diseret sekitar 100 meter dari lokasinya semula pada Selasa (24/6/2025) sekira pukul 19.30 WIB.

Sedangkan temannya Firmansyah, sedang berada di dalam camp mendengar teriakan korban segera bergegas keluar untuk melihat apa yang terjadi. Tapi tidak melihat korban, ketika dicek ke WC, hanya ditemukan celana dan handphone (HP) korban. Selanjutnya teman berusaha mencari dan memanggil-manggil korban, tetapi tidak ada sahutan.

Selanjutnya Firman segera menghubungi koordinator Camp Darwis dan Buyung untuk memberitahukan kejadian tersebut. Kemudian rekan-rekan korban datang beramai-ramai untuk melakukan pencaharian. Setelah ditelusuri arelah HTI PT AA, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi penuh luka robek dan hanya mengenakan celana dalam. Dengan jarak sekitar 100 meter dari camp tempat tinggal korban.

Kemudian jenazah korban dievakuasi ke Puskesmas Kecamatan Teluk Meranti dan selanjutnya dibawa ke rumah keluarganya di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Sementara Kapolsek Teluk Meranti Ipda Bobby Even SH yang mendapat laporan bersama personelnya dan BKSDA Riau dan tim PT Arara Abadi, turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Namun Harimau Sumatera yang diduga telah menerkam operator alat berat yang tewas tidak ditemukan lagi di lokasi kejadian, persisnya di areal kebun akasia PT Arara Abadi yang telah dikerjakan korban bersama rekannya. Kapolres Pelalawan AKBP Afrizal Asri SIK dikonfirmasi wartawan melalui Kasi Humas Iptu Thomas Bernandes Siahaan, membenarkan ada kejadian pekerja PT Arara Abadi tewas diterkam satwa liar tersebut.

"Hasil pengecekan menunjukkan bahwa korban diterkam oleh harimau dan dibawa ke dalam hutan. Tim melakukan penelusuran menemukan korban sudah tidak bernyawa dengan banyak luka di tubuhnya," ujar Kasi Humas.

Lanjut Kasi Humas, bahwa pihak kepolisian dan BKSDA Riau telah melakukan langkah-langkah mitigasi dan berkoordinasi dengan BKSDA Pusat untuk melakukan investigasi satwa harimau tersebut.

"Atas kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat Kecamatan Teluk Meranti untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama pada malam hari. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada terhadap keberadaan satwa liar," ujar Iptu Thomas menyerukan.

Sementara itu, Kepala Bidang Teknis KSDA Riau, Ujang Holisudin SHut menerangkan, Firmansyah, rekan kerja korban yang saat itu berada di dalam camp, mendengar teriakan korban yang panik dari luar. 

Mendengar suara tersebut, Firmansyah segera menyusul keluar dengan membawa senter dan mendapati korban telah diseret masuk ke dalam kawasan Petak Ukur Permanen (PUP) sejauh 100 meter dari lokasi buang air. 

Dari lokasi jenazah Hadito langsung dievakuasi ke klinik distrik dan selanjutnya dibawa ke Puskesmas Teluk Meranti untuk dilakukan visum pada Rabu dini hari, sekitar pukul 04.00 WIB. Usai visum, jenazah korban kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Pekanbaru untuk proses selanjutnya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, BBKSDA Riau langsung menurunkan Tim Mitigasi dan Unit Penyelamatan Satwa (UPS) untuk menelusuri lokasi kejadian. ''Hasil penyisiran, tim menemukan jejak kaki harimau dengan dua ukuran berbeda, mengindikasikan adanya dua individu Harimau Sumatera yang tengah berkeliaran di kawasan tersebut,” jelas Ujang.

Selain mendokumentasikan lokasi dan mengambil sampel jejak, tim mitigasi juga memberikan edukasi kepada para pekerja hutan untuk meningkatkan kewaspadaan serta mencegah interaksi negatif lanjutan antara manusia dan satwa liar.

“Kami telah melakukan sosialisasi di lokasi. Kami minta pekerja untuk tidak berkegiatan sendirian, terutama di malam hari. Selain itu, kami imbau masyarakat untuk tidak memburu satwa mangsa alami harimau seperti rusa dan babi hutan,” ujar Ujang.(abd)




Mutiara Merdeka Wedding Package Calendula
Mutiara Merdeka Wedding Package Daisy
Mutiara Merdeka Wedding Package Garden
Mutiara Spesial Deal

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.