Temannya Dipukul, Puluhan Emak-emak Geruduk Warung Remang-remang
Pengunjung warung remang-remang keluar dari warung. (klikmx)
Riau Analisa.com- LANGGAM – Aksi menuai reaksi. Sebanyak puluhan emak-emak menggeruduk warung remang-remang di Dusun Tasik Indah, KM 56, Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Senin (20/10/2025) malam.
Aksi spontan warga yang didominasi emak-emak yang diperkirakan mencapai 20 orang itu berawal dari insiden pemukulan yang dialami seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial W, ketika datang ke warung itu mencari suaminya. Tapi bukannya mendapat jawaban, IRT itu justru dipukul oleh salah seorang wanita pelayan di warung remang-remang tersebut.
Mendapat pukulan, membuat W ketakutan dan langsung menghubungi adiknya yang bernama Ami, untuk meminta bantuan. Mendengar kabar tersebut, Ami yang juga merupakan anggota Aliansi Masyarakat Muda Kelurahan Langgam (AMM-KL) langsung bergegas menuju lokasi bersama sejumlah warga.
Setibanya di tempat kejadian, belasan warga yang datang langsung menggeruduk warung tersebut dan mencari wanita yang diduga melakukan pemukulan IRT untuk meminta pertanggungjawaban.
“Kehadiran warung tenda biru atau warung remang-remang ini sudah lama menjadi keresahan masyarakat Desa Segati. Di balik tampilan yang tampak biasa, diduga kuat warung ini menjadi tempat maksiat, menjual minuman keras dan bahkan praktik prostitusi,” ungkap Ami kepada media dengan nada kesal.
Maka warga menilai keberadaan warung remang-remang itu semakin marak dan tak tersentuh penertiban oleh instansi terkait. Padahal, sebelumnya tempat-tempat serupa di Desa Segati sudah pernah dibersihkan oleh pihak kepolisian. Namun kini, aktivitasnya kembali beroperasi seolah tanpa pengawasan.
“Kami berharap pihak kepolisian dari Polsek Langgam dan Satpol PP dapat segera bertindak untuk menuntaskan keresahan masyarakat ini. Begitu juga pihak pemerintah desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan seluruh unsur pemerintahan jangan tutup mata melihat persoalan ini,” tegas Ami.
Setelah memeriksa satu per satu ruangan warung ditemukan ada kamar yang diduga tempat mesum. Tapi wanita pelayan yang telah memukul IRT itu tidak ditemukan dan telah kabur, hingga massa membubarkan diri.
Ia menambahkan, peristiwa yang menimpa kakaknya menjadi pelajaran pahit bagi warga. Atas keberadaan warung remang-remang yang dapat merusak hubungan rumah tangga dan menimbulkan keresahan warga.
“Hari ini satu rumah tangga menjadi korban. Jika warung remang-remang yang diduga menjadi tempat maksiat dan pesta minuman keras ini tidak segera diberantas, entah berapa banyak lagi rumah tangga yang akan hancur ke depannya,” ujarnya.
Kapolres Pelalawan AKBP John Louis Letedara SIK ketika dikonfirmasi wartawan melalui Kapolsek Langgam Ipda Jerri Paulus Sinaga SH, mengaku telah mendapat laporan atas kejadian tersebut.(abd)











