Aghi Ghayo Onam
.png)
Saya mengenal beberapa rekan yang konsisten menjalan puasa enam hari di bulan Syawal tepat di 2 Syawal. Bagi saya hal itu luar biasa karena tidak semua orang mampu melakukannya, termasuk saya. Walaupun boleh berpuasa 6 hari ditanggal apa saja asal di bulan Syawal berpuasa di 2 Syawal itu bagi yang tak biasa jelas hal yang berat. Orang sedang berhari raya dengan anek makanan mereka telah memulai puasa enam. Saya pernah bertanya pada seorang yang konsisten melakukan puasa enam jawabannya logis. “Lebih enak memulai di 2 Syawal karena suasana Ramadhan masih terasa dan tidak berat melakukannya,” ujar teman itu.
Faedah berpuasa 6 hari di bulan Syawal adalah ditambahkan dengan puasa Ramadhan maka kata Nabi sama dengan puasa satu tahun penuh. Tak banyak lagi yang mempertahankan tradisi baik ini. Satu diantaranya adalah warga di Desa Muaro Uwau Kabupaten Kampar. Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid hadir pada perayaan Aghi Ghayo Onam atau Hari Raya Enam di Kabupaten, Senin (7/4/2025). Acara yang berlangsung meriah dan khidmat tersebut juga dihadiri oleh para Forkopimda Riau dan Kabupaten Kampar.
Gubri Abdul Wahid dan rombongan memulai rangkaian acara dengan mengunjungi Rumah Lontiok, Desa Muara Uwai untuk bersilaturahmi bersama tokoh masyarakat dan para warga yang sudah antusias menunggu kehadirannya. Kemudian, dilanjutkan dengan berziarah di Pemakaman Ujung Kampung, Dusun Kampung Godang, Kecamatan Bangkinang. Orang nomor satu di Riau itu mengungkapkan kekagumannya atas semangat masyarakat Kampar yang terus melestarikan tradisi Hari Raya Enam. Ia menilai bahwa perayaan ini sebagai bentuk kekuatan jati diri, yang memperlihatkan bahwa Kampar punya khazanah budaya luar biasa.
"Sangat berkesan, di tengah globalisasi, arus informasi, budaya yang masuk begitu banyak, namun masyarakat di Kampar masih mempertahankan tradisi dengan hari raya enam, maka hal ini sangat luar biasa," ungkapnya.Ungkapan itu bukanlah basa-basi. Sebab puasa enam yang ditutup dengan Aghi ghayo onam itu memang luar biasa dan sebuah semangat melanjutkan menempa diri setelah Ramadhan agar semangat Ramadhan tidak berlalu begitu saja. Semoga..
Helfizon Assyafei
Jurnalis RAN