Catatan Bang Boi

Rhoma: T E R L A L U...

Kolom Pikiran Sabtu, 12 April 2025 - 07:02 WIB
Rhoma: T E R L A L U...

Baiklah ini kenyataan pahit. Ribuan tenaga honorer di Pemkab Rohil dirumahkan. Kata ‘dirumahkan’ itu disebut eufimisme atau penghalusan dari makna sebenarnya diberhentikan.  Ada 2.840 tenaga honorer yang terpaksa dirumahkan. Katakan mereka keluarga dengan satu anak saja maka jumlahnya menjadi 8.520 orang terdampak ekonomi tak ada lagi penghasilan tetap.

Di Inhil ribuan juga pekerja PT Pulau Sambu dirumahkan karena kurangnya bahan baku kelapa. Yang begini-begini ini sebenarnya tanggungjawab siapa? Kalau menyimak kampanye tentang janji lapangan kerja, ekonomi yang baik adalah mereka yang kini memegang amanah di pemerintahan. Tegasnya lagi ya pemerintah terpilih harus berpikir keras bagaimana mengatasi hal ini.

Bagaimana caranya?

Usul banyak orang secara nasional selama ini sebenarnya sederhana saja. Tindak tegas pelaku korupsi dengan melakukan perampasan aset. Sita aset mereka dan jadikan dana jaring pengaman sosial bagi warga miskin dan terdampak PHK. Kita tahu korupsi yang diberitakan media luar biasa gila-gilaannya yang dampak nasionalnya memiskinkan rakyat banyak.

Apa yang terjadi di kalangan elite seolah menegaskan bahwa kondisi bangsa ini benar-benar sedang tidak baik-baik saja. Sejumlah peristiwa menggambarkan hal itu. Sekadar menyebut contoh, dugaan korupsi Pertamina (Rp 193,7 triliun), tata niaga timah (Rp 300 triliun), PT Asabri (Rp 22,7 triliun), PT Jiwasraya (Rp 16,8 triliun), hingga ekspor minyak sawit mentah (Rp 12 triliun). Mungkin saja masih tersembunyi peristiwa lain yang belum terungkap. Itu belum termasuk yang di Riau.

Kalau saja hal ini bisa dilakukan dana jarring pengaman sosial kita jadi kuat. Toh bagi rakyat kecil (alit) berpikirnya sederhana saja, cukup sanggup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Gas tersedia, kuat bayar listrik, harga sembako terjangkau, dan remeh-temeh lainnya.

Kenyataan tindakan korupsi itu tidak sekadar melambangkan keserakahan individu atau kelompok. Peristiwa tersebut menunjukkan terjadinya wabah dari sebuah penyakit kolosal, kleptomania (kecanduan mencuri). Kaum alit dalam hidup yang nestapa sementara para elite kaya raya. Kata bang Rhoma yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin. TERLALU….

Helfizon Assyafei

Jurnalis RAN




Mutiara Merdeka Wedding Package Garden
Mutiara Merdeka Wedding Package Calendula
Mutiara Merdeka Wedding Package Daisy
Mutiara Spesial Deal

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.