Haji: Kepasrahan dan Keikhlasan Total

(hasana tour)
Haji bukan sekedar rukun islam kelima. Ia adalah panggilan jiwa, perjalanan panjang yg menguji tubuh, hati dan iman. Dibalik ihram yg sederhana, tersembunyi makna luar biasa. Kepasrahan dan keikhlasan yg total kepada Allah.
Saat kaki menapaki tanah suci, semua kemewahan dunia ditanggalkan. Tak ada lagi status sosial, jabatan atau gelar. Yg tersisa hanya dua helai kain putih dan hati yg pasrah. Inilah latihan paling nyata utk menghapus ego dan membiarkan hanya kehendak Allah yg berlaku.
Allah berfirman, "Dan berserulah kepada manusia utk mengerjakan haji..." (QS. Al-Hajj: 27).
Ayat ini bukan hanya panggilan fisik ke Baitullah, tapi juga seruan utk menyerahkan diri sepenuhnya. Karena di sana, bukan tubuh yg diuji, tapi keikhlasan dlm beribadah. Bukan hanya ritual yg dilakukan, tapi bagaimana kita benar2 hadir secara ruhani.
Nabi Muhammad saw bersabda, "Haji yg mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga." (HR. Bukhari & Muslim)
Tapi syaratnya satu: mabrur. Dan mabrur itu hanya mungkin diraih oleh hati yg ikhlas dan pasrah. Yg tak mengeluh meski panas menyengat, tak protes meski harus berdesakan, tak sombong meski sudah mampu berangkat.
Haji mengajarkan bahkwa keikhlasan bukan teori, tapi latihan hidup. Saat sa'i antara Shafa dan Marwa, kita seperti hajar, yg berlari bukan karena tahu dimana air itu berada, tetapi percaya penuh kepada Allah. Itulah kepasrahan sejati.
Sepulang haji, bukan lagi tentang "saya sudah naik haji", tapi apakah saya sdh belajar ikhlas dan pasrah? Salam Baitullah! Allahu Akbar!
Ust.Fauzi Ichsan
Pembimbing Haji Arminareka