Oleh Syaikh Sofyan Siroj Abdul Wahab

“Antara Dunia dan Akhirat: Ke Mana Fokus Hidup Kita?”

Opini Senin, 23 Juni 2025 - 13:39 WIB
“Antara Dunia dan Akhirat: Ke Mana Fokus Hidup Kita?”

Dalam kehidupan ini, manusia dihadapkan pada dua arus besar: arus dunia dan arus akhirat. Keduanya menuntut perhatian, namun hanya satu yang benar-benar membawa kebahagiaan hakiki. Rasulullah ? bersabda dalam sebuah hadits agung:

“Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai cita-citanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakirannya di depan matanya, dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali yang telah ditakdirkan. Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai niatnya, maka Allah akan mengumpulkan urusannya, memberikan rasa cukup di dalam dadanya, dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan tunduk."

(HR. Ibnu M?jah, sanadnya hasan, para perawinya tsiqah)

Baca Juga : TIKUS KANTOR

Dunia Sebagai Tujuan: Jalan Menuju Kehampaan

Orang yang menjadikan dunia sebagai tujuan utama hidupnya—entah itu harta, jabatan, popularitas, atau kesenangan duniawi lainnya—akan merasakan tiga bentuk penderitaan:

1. Urusannya tercerai-berai: Fokusnya tidak terarah. Ia sibuk dengan banyak hal, tetapi tidak pernah benar-benar puas. Setiap hari tampak produktif, namun hati terasa lelah dan kosong.

2. Kefakiran selalu di depan mata: Ia selalu merasa kurang, tidak pernah cukup, bahkan ketika telah memiliki banyak harta. Ketakutan akan kehilangan dan kerakusan menambah menjadi penyakit hati yang tiada henti.

3. Dunia hanya datang sebatas takdir: Meski ia mengejarnya mati-matian, dunia hanya datang sesuai dengan bagian yang Allah tetapkan. Ini menunjukkan bahwa usaha berlebihan untuk mengejar dunia tanpa memperhatikan nilai-nilai akhirat adalah sia-sia secara ruhani.

 

Baca Juga : TIKUS KANTOR

Akhirat Sebagai Tujuan: Jalan Menuju Keberkahan Dunia dan Akhirat

Sebaliknya, orang yang menjadikan akhirat sebagai tujuan utama hidupnya mendapatkan tiga karunia besar dari Allah:

1. Urusannya dikumpulkan: Allah memberikan kejelasan, ketenangan, dan kelapangan dalam urusan hidupnya. Ia tidak terombang-ambing oleh banyaknya godaan dunia, karena orientasinya jelas: menuju ridha Allah.

2. Kaya di hati (al-ghin?? f? qalbih): Rasa cukup dan lapang yang tidak dapat dibeli dengan harta. Inilah kekayaan sejati. Meski hidup sederhana, hatinya penuh syukur dan puas.

3. Dunia datang tunduk kepadanya: Dunia mengejarnya, bukan sebaliknya. Ia tidak perlu menjilat dunia, namun dunia yang datang mendukung langkah-langkah kebaikannya, sesuai kadar yang Allah kehendaki.

 

Menata Niat, Menyusun Arah Hidup

Hadits ini sangat relevan dalam kehidupan modern. Banyak orang yang mengejar dunia siang dan malam, namun tidak merasa bahagia. Mereka lelah, tertekan, bahkan kehilangan makna hidup. Hadits ini datang menawarkan solusi: ubah niatmu—jadikan akhirat tujuanmu.

Menjadikan akhirat sebagai orientasi bukan berarti meninggalkan dunia. Justru Islam mendorong umatnya agar mengambil bagian dari dunia, tetapi menjadikannya sarana, bukan tujuan.

Rasulullah ? bersabda:

 "Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau mati besok."

(HR. Baihaqi, sanad hasan)

Artinya, Islam menuntut keseimbangan. Bekerja, berkeluarga, berkarya adalah bagian dari ibadah—asal diniatkan untuk akhirat.

Sebuah pertanyaan: Ke Mana Kita Arahkan Hati Kita?

Kini saatnya bertanya pada diri: apakah hidupku lebih didorong oleh kecemasan dunia atau kerinduan kepada akhirat? Apakah waktuku lebih banyak habis untuk urusan dunia atau untuk mendekatkan diri kepada Allah?

Mari kita tata kembali niat, arahkan kembali hati, dan jadikan akhirat sebagai tujuan tertinggi. Dunia akan mengikuti, dan hati akan damai.

 “Barangsiapa yang niatnya lurus karena Allah, maka seluruh alam akan menjadi pelayan baginya.”

(Imam Ibn Qayyim al-Jauziyyah)

 

Wall?hu a?lam.




Mutiara Merdeka Wedding Package Calendula
Mutiara Merdeka Wedding Package Garden
Mutiara Merdeka Wedding Package Daisy
Mutiara Spesial Deal

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.