Ambiguitas Stempel lntoleran

Opini Rabu, 13 Agustus 2025 - 07:07 WIB
Ambiguitas Stempel lntoleran

Oleh Said Fauzi Assegaff, SPi

Ambigu dalam Kamus Besar Bahasa lndonesia (KBBl) artinya bermakna lebih dari satu. Sementara ambiguitas adalah sifat atau keadaan suatu kata, frasa atau kalimat yang memiliki lebih dari dari satu makna atau interpretasi, sehingga menimbulkan ketidakjelasan atau keraguan. Kata yang paling tepat menggambarkan ambiguitas adalah ketidakjelasan  Sering terjadi konflik dan Umat lslam selalu diberi label "intoleran". Kejadian baru-baru ini di Kota Padang Sarai, Kota Padang dimana terjadi perusakan "Rumah Doa" (istilah apalagi ni) dan pembubaran kegiatan saat 30 anak-anak sedang melaksanakan kegiatan pembinaan Agama Kristen di "Rumah Doa" tersebut.

Masalah seperti ini bukan barang baru dan  terjadi di berbagai daerah, dipicu adanya kegiatan lbadah Agama Kristen (semacam wirid di Agama lslam) yang diikuti massa yang cukup banyak dan ternyata sebagian besar bukan warga di daerah tersebut, kebanyakan dari luar. Dari dulu sering terjadi seperti itu bahkan di tempat penulis bermastautin, sebagai remaja mesjid kami pernah menegur kegiatan serupa yaitu mengadakan acara ibadah di sebuah rumah, dimana yang hadir di acara tersebut sebagian besar bukan warga disitu. Sehingga akhirnya acara seperti itu tidak terjadi lagi.

Dan sudah sering terjadi awalnya seperti itu, tapi lama kelamaan di tempat diadakannya ibadah tersebut  berdiri sebuah gereja, meski syaratnya belum dipenuhi. Strateginya seperti itu, padahal SKB 3 Menteri (Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pekerjaan Umum) sudah sangat gamblang menjelaskan tentang pendirian rumah ibadah, syarat utama pendirian rumah ibadah adalah harus ada minimal 60 KK yang beragama tersebut di daerah tersebut. Sudah kah ini dipenuhi? Sering terjadi jumlah KK tidak terpenuhi namun saat acara ibadah orang dari luar daerah tersebut malah ikut rame-rame datang dan ini tentunya mengganggu warga  setempat apalagi ada acara ibadah dengan melantunkan nyanyian.

Dan lama-kelamaan sudah berdiri sebuah gereja kecil.  lni yang terjadi di Bekasi, Pekanbaru dan beberapa daerah lain. Bicara toleran, Nabi Muhammad sudah memberikan contoh setelah Fathu Mekkah (Rasulullah dan Umat lslam  merebut Mekkah pada tahun 630 M) dengan cara damai. Tidak satupun Kafir Quraisy, Umat Yahudi dan Kristen yang dibunuh atau dilarang menjalankan agamanya di Mekkah. Semua diberi kebebasan dan tidak ada intimidasi. Contoh lain adalah dalam Perang Salib saat  Sultan Salahuddin Al Ayyubi ketika merebut Kota Yerusalem dari  Tentara Salib pada tahun 1187 M.

Semua penganut Kristen dan Yahudi dipersilakan kalau mau tetap tinggal di Yerussalem akan dijamin kebebasan menjalankan agamanya tanpa adanya intimidasi. Kemudian contoh lain ketika Konstantinopel (sekarang lstanbul) direbut Kekaisaran Turki Ustmani dibawah Sultan Mehmet Al Fatih dari Kekaisaran Romawi Timur pada tahun 1453 M, sesaat beliau memasuki Mesjid Aya Sofia (saat itu masih Gereja) di Konstantinopel, beliau menyampaikan agar umat Kristiani tetap tenang dan dipersilakan menjalankan syari'at agamanya dan tidak akan diintimidasi atau bahkan dibunuh.

Tiga contoh yang cukup membuktikan bahwa label intoleran apalagi teroris sangat tidak tepat ditujukan terhadap Umat lslam. Jadi bagi umat selain lslam di lndonesia harusnya bisa paham bahwa tidak ada penindasan bagi mereka yang minoritas di lndonesia dan tidak berupaya memancing Umat lslam dalam hal aqidah.

lslam adalah Agama Rahmatal lil 'Aalamiin...

Di beberapa belahan dunia, yang terjadi saat ini adalah intimidasi, pemberangusan, pembunuhan dan genosida di lakukan terhadap  umat lslam dilakukan secara sistematis dan masif seperti yang terjadi di Xin Jiang (Türkistan Timur) di China, Rohingya di Myanmar, Kashmir di lndia dan yang paling sporadis dan menjadi sebuah genosida adalah yang dilakukan Zionis Yahudi lsrael di Jalur Gaza (Palestina), sudah melebihi genosida yang dilakukan Nazi Jerman di bawah Adolf Hitler pada Perang Dunia Kedua (1939-1945).

Ada beberapa pertanyaan?

* Apakah Umat lslam yang melakukan?.

* Mengapa yang dianggap intoleran selalu Umat lslam?

Pertanyaan yang harus dijawab dunia saat ini?

Embel-embel lslamophobia (ketertakutan terhadap lslam)  sekarang sudah usang disematkan kepada Umat lslam.

Seperti yang pernah disampaikan Ustadz Zainuddin MZ dalam ceramahnya puluhan tahun yang lalu bahwa Umat lslam tidak diajarkan menggangu Umat lain, tapi jangan coba-coba mengusik dan mengganggu aqidah Umat lslam, pantang buat mereka.

Kepada semua pemuka agama, penulis menghimbau, di lndonesia sudah ada forum lintas agama sebagai garda terdepan menjaga toleransi antar umat beragama di lndonesia.  Manfaatkan forum ini untuk menjaga stabilitas bernegara  sehingga kedamaian antar umat beragama di tanah air bisa tetap terjaga.***

Penulis Pengamat Sosial, Politik dan Olahraga

 




Mutiara Merdeka Wedding Package Garden
Mutiara Merdeka Wedding Package Daisy
Mutiara Merdeka Wedding Package Calendula
Mutiara Spesial Deal

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.