OASE JUMAT

Kiat Menghidupkan Hati dengan Shalat

Opini Jumat, 19 September 2025 - 08:56 WIB
Kiat Menghidupkan Hati dengan Shalat

Oleh. Syekh Sofyan siroj Abdul Wahab.

Saudaraku, Kita hidup di zaman yang penuh hiruk-pikuk. Gadget tidak pernah tidur, urusan dunia tak ada habisnya, dan hati kita sering kelelahan. Di tengah kepenatan itu, Allah memberikan hadiah terbesar: shalat.

Shalat bukan sekadar rutinitas lima kali sehari. Ia adalah mi’raj ruhani—perjalanan hati kita menuju Allah. Ia adalah charger jiwa, yang menyalakan hati kita agar tidak padam dalam gelapnya dunia.

Allah Ta’ala berfirman:

> “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”

(QS. Al-‘Ankabut: 45)

Dan Rasulullah ? bersabda:

> “Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat. Barang siapa meninggalkannya, maka ia telah kafir.”

(HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi)

Shalat: Nafas Kehidupan Hati

Bayangkan hati kita seperti lampu. Ia hanya akan menyala jika mendapat energi. Energi itu adalah dzikir, doa, dan terutama shalat. Tanpa shalat, hati gelap dan keras.

Ibnul Qayyim berkata:

“Shalat adalah cahaya hati dan penenang jiwa. Siapa yang meninggalkannya, ia memutus hubungan dengan Allah.”

Syekh Sa‘id Hawwa menambahkan:

“Shalat adalah madrasah tazkiyah. Barang siapa ingin membangun jiwa yang bersih, hendaklah ia memakmurkan shalatnya.”

Mengapa Banyak Shalat Tak Membuat Hati Hidup?

Pertanyaan yang sering muncul: kalau shalat itu hebat, kenapa banyak orang shalat tapi tetap berbuat dosa? Jawabannya sederhana: karena shalat dilakukan tanpa ruh. Rasulullah ? sudah mengingatkan:

> “Banyak orang yang shalat, tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali letih dan capek.”

(HR. Ahmad)

Artinya, shalat hanya jadi gerakan fisik, bukan pertemuan hati dengan Allah. Shalat yang hidup adalah shalat yang membuat kita lebih sabar, lebih jujur, lebih lembut, lebih kuat menahan godaan.

 Kiat Agar Shalat Menghidupkan Hati

Agar shalat benar-benar jadi sumber energi ruhani, ada beberapa kiat:

1. Khusyuk dan hadir hati

Rasakan seakan-akan kita sedang berdiri di hadapan Allah. Nabi ? bersabda:

> “Shalatlah seakan-akan engkau melihat Allah. Jika tidak melihat-Nya, yakinlah bahwa Dia melihatmu.”

2. Tadabbur bacaan shalat

Jangan sekadar membaca hafalan. Rasakan maknanya. Kalau kita membaca Al-Fatihah, bayangkan sedang berdialog langsung dengan Allah.

 3.Persiapan sebelum shalat

Berwudhu dengan penuh kesadaran, menjauhi dosa yang mengeraskan hati, memilih tempat yang tenang. Semua itu menolong kita agar shalat jadi lebih hidup.

Shalat: Sumber Energi Para Pejuang Dakwah

Bagi aktivis dakwah, shalat bukan pilihan, tapi sumber tenaga utama. Syekh Musthafa Masyhur pernah mengingatkan:

“Seorang da’i tanpa shalat yang hidup ibarat pejuang tanpa senjata. Ia akan jatuh di medan fitnah dan syahwat.”

Syekh Ramadhan al-Buthi juga menulis:

“Rasulullah ?, di tengah kesibukan dakwah dan jihad, tidak pernah meninggalkan qiyamul lail. Dari situlah beliau menyerap kekuatan.”

 Qiyamul Lail: Senjata Para Shalihun.

Bangun di malam hari untuk shalat adalah tradisi orang-orang yang hatinya dekat dengan Allah. Allah berfirman:

> “Bangunlah di sebagian malam, sebagai ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

(QS. Al-Isra’: 79)

Para pejuang Islam di masa lalu tidak hanya menang karena strategi, tapi karena sujud panjang di sepertiga malam. Dari situlah lahir keberanian dan keteguhan.

Buah Shalat yang Hidup

Kalau shalat kita hidup, buahnya pun terasa: Hati menjadi lembut dan damai.

 Dosa kecil dihapuskan. Rasulullah ? bersabda:

> “Shalat lima waktu, dari Jumat ke Jumat, dari Ramadhan ke Ramadhan, menghapus dosa di antaranya selama dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim)

Mencegah maksiat dan membangun disiplin. Menumbuhkan ukhuwah lewat shalat berjamaah.

Renungan Penutup

Syekh Abdul Halim Mahmud berkata:

“Ketenangan itu ada di mihrab. Carilah Allah dalam shalatmu, niscaya hatimu hidup.”

Dan KH. Hasan mengatakan

“Jika engkau ingin membangun umat, mulailah dari shalat. Jika engkau ingin memperbaiki dunia, perbaikilah shalatmu.”

Saudaraku, mari kita jadikan shalat bukan sekadar kewajiban, tapi tempat berjumpa dengan Allah. Jadikan ia charger ruhani yang membuat kita kuat menghadapi dunia dan lembut menghadapi sesama.

 Siapa yang menjaga shalatnya, Allah akan menjaga dirinya.

Siapa yang melalaikannya, ia akan kehilangan cahaya.

Wallahu a‘lam.




Mutiara Merdeka Wedding Package Calendula
Mutiara Merdeka Wedding Package Daisy
Mutiara Merdeka Wedding Package Garden
Mutiara Spesial Deal

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.