Konten Edukasi Bangun Literasi Digital

Opini Rabu, 29 Oktober 2025 - 19:12 WIB
Konten Edukasi Bangun Literasi Digital

Konten Edukasi Bangun Literasi Digital

(Dari Viral ke Berdampak)

Oleh Nonia Putri Rizlen

 

Di era medsos, ketika angka penonton dan jumlah pengikut kerap dianggap ukuran keberhasilan, masih ada sekelompok kreator muda yang memilih jalur berbeda: menciptakan konten bukan sekadar untuk viral, tetapi untuk berdampak.

Mereka percaya bahwa media sosial bukan hanya ruang hiburan, melainkan juga ruang belajar dan tempat setiap orang bisa menemukan pengetahuan baru, refleksi diri, bahkan semangat untuk berubah.

Saya ingat saat pertama kali membuat konten edukasi. Tidak ada niat muluk ingin terkenal, hanya ingin berbagi hal sederhana yang dulu ingin sekali saya tahu ketika masih duduk di bangku sekolah.

Tapi dari situ saya sadar, satu video singkat bisa memantik rasa ingin tahu banyak orang. Ada komentar dari siswa di daerah 3T yang bilang, “Kak, berkat video itu saya jadi berhasil masuk PTN.” Saat itu, saya baru benar-benar mengerti: konten edukasi bisa menjadi jembatan literasi yang melampaui batas ruang kelas.

Kini, ruang belajar tidak lagi terbatas pada papan tulis dan meja kayu. Generasi muda belajar dari reel, thread, atau podcast. Tantangannya, bagaimana menjaga agar arus informasi yang begitu cepat tidak menenggelamkan esensi pendidikan itu sendiri. Di  tengah derasnya konten hiburan, kreator edukasi dituntut untuk tetap menarik tanpa  kehilangan substansi.

Membuat konten edukatif bukan perkara mudah. Ada riset yang harus dilakukan, bahasa yang perlu disederhanakan, serta tanggung jawab moral untuk tidak menyebarkan informasi keliru. Tapi di sanalah nilai sejatinya: menjadi kreator bukan  hanya soal menyuarakan diri, melainkan menyalurkan manfaat bagi orang lain.  

Ketika banyak orang berlomba mencari sensasi, konten edukatif justru mengajak publik untuk merenung dan mengubah cara orang berpikir, membuka percakapan baru,  bahkan memantik empati. Literasi digital bukan lagi sekadar kemampuan  menggunakan teknologi, tetapi juga kemampuan memilih mana informasi yang  membangun dan mana yang menyesatkan.

Di titik itu, kreator edukatif memainkan  peran penting sebagai penjaga nilai di tengah lautan algoritma. Menjadi kreator pendidikan adalah perjalanan panjang. Tidak selalu ramai ditonton, tidak selalu disukai, tapi selalu bermakna. Setiap kata, ide, dan video yang lahir dari niat baik akan menemukan jalannya sendiri karena pada akhirnya, viral hanyalah momen, tapi dampak adalah warisan.

Penulis aadalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas Padang dan content creator edukatif

 




Mutiara Merdeka Wedding Package Calendula
Mutiara Merdeka Wedding Package Garden
Mutiara Merdeka Wedding Package Daisy
Mutiara Spesial Deal

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.