Astaga, 37.733 Tiket Pesawat Fiktif, 4.472 Bookingan Hotel

Kejaksaan Tinggi Riau menahan tersangka kasus SPPD fiktif (SI/ist)
PEKANBARU (RAN) – Kasus dugaan korupsi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif di Serketarian Dewan (DPRD) Riau memang fantastis. Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau melalui Subdit Tipidkor tengah merampungkan proses penyidikan terhadap kasus dugaan korupsi SPPD fiktif Setwan DPRD Riau. Setakad ini, BPKP Riau telah menemukan adanya kerugian negara sebesar Rp130 miliar. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah seiring audit yang masih dilakukan sampai saat ini.
"Kami menemukan 37 ribu tiket fiktif dari Lion Group, 507 dari Citilink, dan 226 dari Garuda Indonesia. Total ada 37.733 tiket pesawat fiktif. Padahal pada 2020 tidak ada penerbangan karena pandemi Covid-19,” sebut Dirkrimsus Polda Riau Kombes Pol Nasriadi, Selasa (24/12/2024).
Kombes Pol Nasriadi mengungkapkan, salah satu dugaan tindak pidana korupsi yang ditemukan penyidik adalah puluhan ribu tiket pesawat fiktif dari SPPD Setwan DPRD Riau. Sedangkan untuk bookingan hotel, setidaknya tercatat sebanyak 4.472 catatan penginapan hotel dalam laporan perjalanan dinas. Dari jumlah tersebut hanya 33 yang benar-benar dilakukan, sementara sisanya fiktif.
"Angka tersebut kami dapat karena penyidik melakukan klarifikasi langsung. Seperti ke maskapai dan hotel yang tercatat di dalam laporan," terangnya. Sebelumnya diketahui, Polda Riau tengah merampungkan proses penyidikan kasus dugaan korupsi SPPD Fiktif di Setwan DPRD Riau. Meski belum ada penetapan tersangka, Korps Bhayangkara telah memeriksa ratusan saksi dan menyita sejumlah aset.
Beberapa diantaranya sebuah rumah di Kota Pekanbaru yang disebut milik mantan Sekwan DPRD Riau Muflihun, 4 unit apartemen di Batam, Kepulauan Riau juga atas nama Muflihun, ASN dan THL DPRD Riau, beberapa unit tas branded dari oknum THL perempuan bernilai ratusan juta.
Dalam perjalanan kasusnya, sederet pegawai turut diperiksa. Terbaru, Selebgram sekaligus Aktris FTV Hana Hanifa turut diperiksa Polisi karena diduga turut menerima aliran dana korupsi SPPD Fiktif senilai ratusan juta.(win)