Dukung Program Ketahanan Pangan, Ketua PWI Riau Apresiasi Gapki
Ketua PWI Riau Raja Isyam Azwar sedang memberikan sambutan di acara Gapki rIAU. (Riau Analisa.com)
Riau Analisa.com-PEKANBARU- Ketua PWI Riau, Raja Isyam Azwar menyampaikan apresiasinya kepada Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau aktif mendukung program ketahanan pangang nasional. Selain itu juga mendukung setiap kegiatan jurnalis di Riau. “Keberadaan Gapki Riau tidak saja untuk dirinya sendiri tetapi juga berkontribusi untuk Riau termasuk pada organisasi wartawan,” ujarnya.
Hal itu diungkapkannya saat memberi sambutan pada acara buka bersama Gapki Riau di Hotel Pangeran, Jumat (14/3/2025). Hadir pada kesempatan itu Kepala Dinas Perkebunan Riau, Syahrial Abdi dan Ketua Gapki Riau, Lichwan Hartono.
Lebih lanjut Ketua PWI Riau tersebut mengatakan bahwa tren harga sawit yang terus naik dan bahkan beberapa pekan terakhir berkisar Rp3.800/tbs. Menurutnya ini merupakan hal yang menggembirakan bagi petani sawit dan juga industri sawit.
“Tentu kita berharap bisa mengulang kejayaan masa lalu yang peningkatan harga sawit bisa mencapai Rp4.000/tbs yang sangat membantu perekonomian pertain sawit,” ujarnya. Menurutnya produktivitas sawit harus terus ditingkatkan karena bisa menjadi devisa bagi negara.
Ia juga mengharapkan persoalan petani sawit terkait legalitas lahan dapat dibenahi oleh pemerintah dengan memberikan masukan dan pembinaan pada petani sawit yang belum memiliki izin. Ketua PWI Riau ini berharap kedepan hubungan baik Gapki dengan wartawan di Riau dapat terlu berlanjut.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi mengatakan bahwa upaya pembenahan terus dilakukan Pemprov Riau melalui Disbun. "Kami mendorong supaya ketertiban dapat berjalan dan penerimaan dapat memberikan peran yang signifikan melalui kolaborasi antara pemerintah dan sektor usaha. Mudah-mudahan Riau bisa lebih baik dalam tata kelola yang berkelanjutan dan berkontribusi lebih besar pada pembangunan ekonomi daerah," ucap Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi.
Dirinya menjelaskan Dinas Perkebunan Provinsi Riau bekerja sama dengan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk membentuk one map policy. Pemerintah daerah mendorong pelaku usaha, utamanya perusahaan, bisa lebih taat terhadap peraturan yang ada, salah satunya dengan bergabung dalam asosiasi seperti Gapki yang memiliki komitmen terhadap hukum yang berlaku di Indonesia.
Sementara itu Sekretaris Gapki Riau Dede Putra Kurniawan mengungkapkan 66 perusahaan kelapa sawit yang merupakan anggota Gapki turut menjalankan program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah dengan melakukan penanaman jagung dan padi gogo.
"Untuk meningkatkan produktivitas industri kelapa sawit Indonesia, pelaku usaha saat ini sedang melakukan penanaman kembali (replanting). Ini menjadi lokasi utama kami untuk tumpang sari padi gogo ataupun tanaman jagung," lanjutnya.
Dede Putra kurniawan mengatakan selain tantangan tata kelola yang sedang diperbaiki, ancaman ketersediaan bahan baku minyak sawit masih menjadi masalah nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, produksi minyak sawit nasional mengalami stagnansi akibat usia tanam yang tua dan lambatnya program peremajaan sawit.
Acara ditutup dengan tausiah jelang berbuka dan makan bersama.(win)











