Tanpa Arak-arakan, Tradisi Petang Megang jadi Petang Balimau

Riau Analisa.com-PEKANBARU-Tahun ini tradisi menyambut Ramadhan Petang Megang berubah menjadi Petang Balimau. Kegiatan ini memang berbeda dari kegiatan petang megang menyambut bulan suci Ramadan. Jika sebelumnya petang megang dipusatkan di tepian Sungai Siak. Namun kali ini bukan petang megang lagi. Melainkan "Petang Balimau, yang dipusatkan di area Masjid Raya Pekanbaru yang berada tidak jauh dari tepian Sungai Siak.

"Tradisi ini tetap kita laksanakan dan secara simbolis saja, kita usapkan limau dengan anak anak yatim, dan tetap tidak menghilangkan subtansi dari kegiatan. Yang penting bagaimana hati dan pikiran mempersiapkan Ramadan ini," ujar Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru, Zulhelmi Arifin.

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho dan Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru Markarius Anwar memang tidak hadir di acara ini karena sedang melaksanakan retret di Magelang. Petang belimau Kota Pekanbaru diawali dengan berkumpul di area Masjid Raya Pekanbaru, Jumat (28/2/2025). Para undangan, kepala OPD serta ASN dan THL mulai berdatangan memenuhi areal masjid sejak pukul 14.00 WIB. Bahkan sebagian masyarakat Pekanbaru sudah ada masjid ini lebih awal.

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tetap menggelar tradisi Petang Belimau, namun ada yang berbeda dengan tahun sebelumnya, tanpa prosesi arak-arakan serta balimau di tepian Sungai Siak. Semua rangkaian dipusat di areal masjid Raya Pekanbaru.

Rangkaian ini dimulai pukul 14.30 WIB dengan ziarah ke makam Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah yang dikenal juga dengan Marhum Pekan. Makam itu berada di sekitaran kompleks Masjid Raya Pekanbaru.

Setelah ziarah berlanjut ke prosesi acara di halaman Masjid Raya Pekanbaru, pemukulan beduk. Prosesi balimau secara simbolis dengan usapkan air limau sejumlah anak yatim yang disiapkan di area masjid. Juga penyerahan cendera mata kepada anak yatim. Kemudian melakukan Salat Asar secara berjamaah. Setelah Salat Asar dilanjutkan tausiah di Masjid Raya Pekanbaru.(win)