Anggota DPRD Siak Nyaris Diamuk Massa

Anggota DPRD Siak, Rakip (klikmx)
Riau Analisa.com- BUNGARAYA – Seorang Anggota DPRD Kabupaten Siak, Rakip, nyaris menjadi sasaran amukan dan dibakar massa di Dusun Sri Mersing, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak.
Pasalnya Rakip dituding warga karena bekerja sama dengan PT Teguh Karsa Wana Lestari (TKWL) yang hendak masuk mengelola lahan HGU di Siak, Selasa (2/9/2025).
Sekitar 200 orang massa gabungan dari warga Tuah Indrapura, Kecamatan Bungaraya, dan Muara Dua, Kecamatan Siak Kecil, Bengkalis, menghentikan sekaligus mengusir alat berat PT TKWL di Dusun Sri Mersing, Senin (1/9/2025) pukul 00.30 WIB.
Selain menghentikan alat berat, massa juga meminta agar Rakip tidak ikut campur terkait aksi massa menghadang alat PT TKWL. Tidak hanya itu, massa menuding Rakip telah bekerja sama mengawal alat PT TKWL.
Situasi memanas hingga akhirnya warga setempat menghubungi Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Polsek Bungaraya untuk mencegah keributan. Di lokasi Rakip membantah keras tuduhan itu.
Ia menegaskan tidak pernah terlibat atau bekerja sama dengan PT TKWL. “Massa salah paham, saya dikira mengawal alat PT TKWL masuk ke lahan yang saat ini sedang konflik. Padahal tidak begitu,” jelas Rakip.
Menurutnya, alat berat PT TKWL sebelumnya memang melintas di jalan Dusun Sri Mersing. Karena sekalian lewat, warga meminta bantuan untuk memperbaiki jalan umum.
“Alat itu kita pinjam untuk perbaiki jalan umum, bukan jalan pribadi. Karena sudah pinjam, tentu kita bertanggung jawab mengembalikan alat ke tujuan mereka,” terangnya.
Rakip juga menegaskan dirinya tidak punya kewenangan dalam pengelolaan lahan seluas 430 hektare yang sedang dikelola PT TKWL. Sebab kawasan dan administrasinya berada di Kabupaten Bengkalis. “Jangankan saya, Bupati Siak saja tidak bisa ikut campur. Itu semua kewenangan Pemerintah Bengkalis,” ujarnya.
Rakip meminta masaa untuk tetap kondusif, berjuang secara damai. Mengingat di tempat lain saat ini sedang terjadi banyak keributan.
“Di antara ratusan massa juga ada warga Kecamatan Bungaraya, saya berharap masalah ini jangan sampai menimbulkan keributan, apalagi sampai anarkis,” pinta Rakip.
Setelah penjelasan Rakip diterima, massa akhirnya membubarkan diri. Mereka kemudian melanjutkan aksi dengan mengusir dan mengawal alat berat PT TKWL keluar dari Dusun Sri Mersing hingga ke Simpang Tiga Kampung Kemuning Muda.(abd)