Pelaku Penjual Beras Oplosan di Pekanbaru Diduga Bermain Tunggal

Hukrim Senin, 28 Juli 2025 - 06:52 WIB
Pelaku Penjual Beras Oplosan di Pekanbaru Diduga Bermain Tunggal

Kapolda Riau Irjej Pol Herry Heryawan (tengah) bersama Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto dan Dirkrimsus Kombes Pol Ade Kuncoro saat menunjukan kemasan beras, Sabtu (26/7/2025). (rpc)

Riau Analisa.com-PEKANBARU-Beraksi sudah 4 bulan pelaku penjual beras oplosan di Pekanbaru akhirnya diringkus polisi. Kepolisian Daerah (Polda) Riau melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus saat ini masih melakukan pengembangan terhadap penangkapan beras oplosan di Pekanbaru.

Setakad ini, Polisi masih menyimpulkan pelaku bergerak sendiri tanpa jaringan. Hal ini sebagaimana diungkapkan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto, Ahad (27/7/2025).

"Saat ini sedang dilakukan pengembangan terhadap perkara tersebut. Dari pengakuan tersangka, dia sudah beroperasi lebih kurang 4 bulan," ucap Kombes Anom.

Ditanya soal berapa keuntungan yang sudah diraup pelaku, Kombes Anom mengatakan penyidik masih melakukan penghitungan. Yang jelas, saat ini setidaknya ada sekitar 8-9 ton beras oplosan yang disita petugas.

"Ada 8-9 ton beras yang disita. Ini kami perkirakan sudah dioplos yang bersangkutan," tuturnya.

Masih dikatakan Kabid Humas, pelaku diketahui mendapat beras reject dari Kabupaten Pelalawan. Ia kemudian membeli karung di Pasar Bawah, Kota Pekanbaru, untuk memasukan beras hasil oplos. Penyidik juga akan melakukan pengembangan kearah sana.

"Nanti akan kami sampaikan kembali hasil perkembangan kasusnya," ujar Anom.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau berhasil mengungkap kasus beras oplosan bermerek SPHP milik Perum Bulog yang dilakukan oleh seorang pelaku berinisial R di Kota Pekanbaru.

Modusnya, pelaku mencampur beras medium dengan beras reject, kemudian dikemas ulang ke dalam karung beras SPHP berukuran 5 kilogram dan dijual ke pasaran dengan harga Rp13.000 per kilogram, padahal modalnya hanya sekitar Rp6.000 hingga Rp8.000.

Modus kedua, pelaku membeli beras kualitas rendah dari wilayah Pelalawan dan mengemasnya ulang dalam karung-karung bermerek premium seperti Aira, Family, Anak Dara Merah, hingga Kuriak Kusuik, sehingga tampak seolah-olah sebagai produk unggulan.(win)




Mutiara Merdeka Wedding Package Calendula
Mutiara Merdeka Wedding Package Garden
Mutiara Merdeka Wedding Package Daisy
Mutiara Spesial Deal

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.