Catatan Bang Boy 

Sampah di Kepala dan di Jalan

Kolom Pikiran Sabtu, 26 Oktober 2024 - 22:47 WIB
Sampah di Kepala dan di Jalan

Di jalan kami, Jl Ciptakarya yang dulu seperti lereng perbukitan yang penuh lubang kini sudah mulus semulus jalan Tol. Terserahlah karena mau dekat pilkada atau tidak yang penting rakyat sangat senang dan terbantu sekali dengan jalan yang bagus itu. Terasa manfaatnya membayar pajak. Melaluinya enak dan lancar.

Suatu subuh saya hendak jogging bersama anak. Dan saya dapati di tengah jalan itu seonggok sampah berserakan. Ada bungkus bekas makanan, botol plastik dan ini yang agak menyebalkan; popok besar yang basah. Saya hanya geleng kepala. Betapa tak beradabnya orang yang membuang sampah begitu saja di tengah jalan ketika orang lain tak mengetahui siapa pelakunya.

Hal serupa bukan sekali dua saya temukan. Pernah beberapakali dari sebuah mobil bagus didepan kami tetiba melayang sampah kulit buah-buahan dibuang begitu saja berserakan di jalan raya. Ada juga botol minuman atau kotak manakanan ringan. Bukankah itu perilaku kurang ajar (kurang diajar) waktu pembentukan karakter saat masa pertumbuhan dulu?

Kaum menengah yang educated people seyogyanya tidak berprilaku demikian. Atau bisa jadi mereka adalah OKB (orang kaya baru) yang bukan dari kalangan educated people dan dari awal tak tertanam perilaku yang baik. Lalu ketika berpunya berlaku seenaknya. Membuang sampah tidak pada tempatnya menunjukkan banyak sampah di dalam kepalanya.

Sehingga ia merasa tidak masalah membuang sampah dimana saja yang penting bukan dekat dengan dirinya. Inilah prilaku egois dan tidak terpuji. Masalah sampah ini juga yang terjadi dimana-mana di sudut kota ini. Sudah jelas-jelas ada tulisan dilarang buang sampah tapi sampah menumpuk dibawah tiang tulisan itu.

Prilaku membuang sampah sembarangan ini juga menjadi pemicu banjir bila musim hujan tiba karena selain drainase yang tidak memadai ditambah lagi tumpukan sampah di banyak selokan di kota ini. Sampah juga menimbulkan bau yang tidak sedap. Mengganggu pemandangan dan tentu saja citra kota itu sendiri.

Saya berharap ada semacam kamera pengintai seperti ELT untuk pengendara lalu lintas yang bisa memotret prilaku tak terpuji para pembuang sampah itu. Lalu saat membayar pajak kendaraan atau urusan dengan pemerintah ia dikenakan denda tambahan akibat prilaku yang tak terpuji itu. Dengan demikian diharapkan ada efek jera dan mereka mau membersihkan sampah itu dari kepalanya sendiri dan tidak membuangnya lagi sembarangan. Semoga.




Mutiara Merdeka Wedding Package Daisy
Mutiara Merdeka Wedding Package Garden
Mutiara Merdeka Wedding Package Calendula
Mutiara Spesial Deal

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.