Ironi Bulutangkis lndonesia tahun 2025

Opini Selasa, 19 Agustus 2025 - 07:05 WIB
Ironi Bulutangkis lndonesia tahun 2025

Oleh : Said Fauzi Assegaff SPi

lroni adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang maknanya  berlawanan dengan kenyataan yang sebenarnya, atau menyiratkan makna yang berbeda dari apa yang diucapkan secara harfiah, seringkali untuk tujuan sindiran atau efek humor. Fungsi ironi adalah sebagai alat sindiran dan kritik yang halus dengan gaya bahasa yang membuatnya lebih menarik.

Pada tulisan ini, ironi  digambarkan bahwa lndonesia yang dari dulu digjaya di cabang olahraga bulutangkis dunia, saat ini di tahun 2025,  prestasinya medioker dan secara prestasi di negara-negara Asia Tenggara saja (di ASEAN) masih dibawah Thailand dan Malaysia yang notabene secara tradisi prestasi masih jauh di bawah lndonesia.

Apa yang terjadi? Bulutangkis pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1873 oleh seorang Duke (Bangsawan lnggris) yang membawanya dari lndia.  Di lndia, permainan ini dikenal sebagai Poona dan kemudian dikembangkan di lnggris menjadi olahraga modern yang dikenal sebagai bulutangkis.

Nama badminton sendiri muncul dari nama sebuah desa di lnggris dekat Glouchestershire dimana olahraga ini pertama sekali dikenal. Di lndonesia, bulutangkis mulai menjadi andalan sejak tahun 1958 dimana untuk pertama kalinya lndonesia menjadi juara Piala Thomas (kejuaraan bulutangkis dunia beregu putra) dengan mengalahkan juara bertahan Malaya (sekarang Malaysia).

Saking dahsyatnya lndonesia saat itu dengan pemain-pemain Ferry Sonneville, Tan Joe Hok, Tan King Gwan, Nyoo Kim Bie, Eddy Yusuf, Lie Poo Djian dan Olich Solichin dikenal sebagai The Magnificent Seven (Si Tujuh Yang Luar Biasa). Tahun 1958 itu menjadi titik puncak bagi olahraga bulutangkis di tanah air. Sejak saat itu bulutangkis menjadi  cabang olahraga yang mengharumkan nama lndonesia di pentas dunia. Selain The Magnificent Seven, muncullah nama-nama  Rudy Hartono (Juara All England 8 kali).

Juga ada Christian/Ade Chandra (Juara All England 2 kali) Tjun-tjun/Johan Wahyudi (Juara All England 6 kali), Liem Swie King (Juara All England 3 kali), lcuk Sugiarto (Juara Dunia), Kartono/Heryanto (Juara All England 2 kali), Ricky/Rexy (Juara All England 2 kali), Haryanto Arbi (Juara All England 2 kali) dll hingga Era Jonathan Christie, Fajar/Rian.

Nama-nama yang jadi legenda bulutangkis lndonesia di Kejuaraan Dunia dan turnamen legendaris dunia bulutangkis. Di Kepengurusan Persatuan Bulutangkis lndonesia (PBSI) terbaru periode 2024-2029, terpilih dengan Ketua Umum Muhammad Fadil lmran, mantan Kapolda Metro Jaya.

Adapun duduk sebagai Wakil Ketua Umum 1 Taufik Hidayat (legenda bulutangkis lndonesia),  Sekjen Ricky Subagja (legenda bulutangkis lndonesia)  serta Bidang Prestasi (Eng Hian) dan Tim Pelatih (Koordinator Mulyo Handoyo dan jajaran pelatih lndra Wijaya, Antonius dll) yang notabene banyak mantan atlet.

Dari kepengurusan terbaru ini sejak awal tahun 2025 dari kalender Tour Bulutangkis Dunia BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) prestasi lndonesia jalan di tempat dan prestasi yang medioker (biasa-biasa saja).

Bayangkan dari 17 Turnamen Seri Bulutangkis Dunia sejak Januari 2025 yang sudah digelar dari Super 100, Super 300, Süper 500, Süper 750 dan Super 1000 dengan 75 gelar dari tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran (setiap turnamen 5 gelar) lndonesia baru mampu meraih 4 gelar dari  85 gelar yang sudah dipertandingkan.

Gelar-gelar tersebut diperoleh Siti Fadia Silva Ramadhanti/Lanny Tria Mayasari (Juara Ganda Putri  Thailand Master 2025), Jafar Hidayatullah/Felisha Albertha Nathaniel Pasaribu (Juara Ganda Campuran Taipei Open 2025), Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri (Juara China Open 2025) dan Alwi Farhan (Juara Tunggal Putra Macau Open 2025).

Sementara kalau kita lihat negara-negara lain:

* China 24 gelar.

* Korea Selatan 16 gelar.

* Thailand 12 gelar.

* Jepang 8 gelar.

* Malaysia 8 gelar.

* Denmark 5 gelar.

* Taiwan 4 gelar.

* lndonesia 4 gelar.

* Singapura 3 gelar.

* Prancis 1 gelar.

lni adalah sebuah elegi dan ironi bagi dunia bulutangkis lndonesia di tahun 2025. lndonesia yang dulunya sangat superior, memiliki hegemoni dan sangat digjaya di perbulutangkisan dunia, saat ini menjadi inferior dan hanya berada di peringkat 8 dunia (bahkan di bawah Thailand dan Malaysia).

Ada apa dengan bulutangkis lndonesia? Apakah ada yang salah dengan program kepengurusan terbaru? Pertanyaan yang bergelayut di benak insan bulutangkis lndonesia.

Dari analisa penulis, sedikit bisa memberikan gambaran ada permasalahan yang terjadi dalam dunia bulutangkis lndonesia saat ini:

1. Komunikasi pengurus dengan pemain tidak berjalan dengan baik.

2. Ada yang masih kurang pas dalam hal penentuan pelatih yang cocok dengan pemain.

3. Pengurus dan pelatih harus bisa menjiwai dan tidak memaksakan keinginan kepada  seluruh pemain.

4. Pemain juga harus bisa memahami keinginan pelatih.

Sinergitas ini yang perlu diperbaiki agar bulutangkis lndonesia bisa kembali membaik.Pengurus juga harus lebih bijak menerima masukan pemain, jangan sampai memberikan jawaban counter yang tidak memberikan solusi. Contoh, ada pemain yang mengatakan bahwa masalah  bulutangkis lndonesia bukan di teknis tapi di mental, si pemain mengusulkan menggunakan psikolog. Jawaban pengurus malah minta pemain ngaca dulu gimana prestasinya?  lni kan jawaban yang kurang nyaman diterima menandakan komunikasi pengurus dengan pemain tidak harmonis.

Ada beberapa pemain yang menyusul Sabar Karyaman Gautama/Mohammad Reza Pahlevi lsfahani keluar dari Pelatnas dan bermain di jalur lndependen seperti Jonathan Christie dan Chiko Aura Dwi Wardoyo. Pertanda ada sesuatu yang kurang pas terjadi di PBSl.

Kemudian yang paling disayangkan pelatih ganda putra, Herry lman Pierngadi, Sang Naga Api alisa pelatih andalan Indonesia tak dimasukkan pengurus ke Pelatnas. Padahal dari tangan dinginnya dia  yang sudah melahirkan The Minions Kevin Sanjaya Sukamulja/Marcus Gideon, yang selama 5 tahun konsisten berada di peringkat satu dunia.

Juga ganda putra kebanggaan Indonesia Hendra/Aksan serta pasangan-pasangan muda potensial seperti Jafar Hidayatullah/Felisha Nataniel Pasaribu, Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah, dan beberapa pasangan muda ganda campuran yang sudah 20 tahun lebih menjadi pelatih di Pelatnas dan sudah memberi bukti dengan alasan telat menyerahkan Curriculum Vitae.

Begitu tidak terpilih masuk Pelatnas, Persatuan Bulutangkis Malaysia langsung menangkap peluang dan menjadikan beliau sebagai pelatih kepala ganda putera Malaysia. Dan coba lihat, dalam 4 bulan terakhir ganda putra Malaysia mengguncang dunia lewat Aaron Chia/Soh Woii Yik, Nur lzzudin/Goh Sze Fei,  Man Wei Choong/Kai Wun Tee dan terakhir Junaidi Arif/Yap King Roy mengobrak-abrik ganda putra dunia dengan menjadi juara di beberapa turnamen berkat polesan Herry lP Sang Naga Api.

Sesuatu yang sudah baik, ingin dibuat lebih baik malah  jadi ambruk. Sebuah hiperkorek dari sebuah keputusan yang kurang pas. Napoleon Bonaparte pernah bilang "Tidak Ada Prajurit Yang Tolol, Yang Ada Hanyalah Jenderal Yang Konyol".

Ungkapan yang harusnya jadi panduan bahwa baik tidaknya prestasi tergantung pimpinan, bawahan hanya menjalankan instruksi sambil terus belajar. Semoga semuanya baik pengurus maupun pemain bisa sama-sama introspeksi diri demi mengembalikan kejayaan bulutangkis lndonesia.

Penulis,  (Pengamat Sosial, Politik dan Olahraga)




Mutiara Merdeka Wedding Package Calendula
Mutiara Merdeka Wedding Package Daisy
Mutiara Merdeka Wedding Package Garden
Mutiara Spesial Deal

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.