Di Pekanbaru, Harga Cabai Tembus Rp100 Ribu/Kg

Pekanbaru Kamis, 11 September 2025 - 07:25 WIB
Di Pekanbaru, Harga Cabai Tembus Rp100 Ribu/Kg

Pedagang sedang merapikan cabe merah keriting dagangannya. (RRI.co)

Riau Analisa.com-PEKANBARU – Meski tidak ada gangguan transportasi Sumbar-Riau tapi harga cabai terus melonjak. Harga cabai merah di Pekanbaru terus mengalami kenaikan. Senin (8/9/2025) lalu, cabai merah dijual Rp80 ribu per kilogram (kg). Namun, Selasa (9/9/2025) harganya sudah mencapai Rp100 ribu per kg, naik Rp20 ribu per kg.

Kenaikan harga ini sudah berjalan di pasar tradisional Dupa Kencana Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Lonjakan harga yang kian drastis terjadi dalam waktu singkat ini membuat pembeli dan pedagang kebingungan. Harga jual yang mahal membuat daya beli masyarakat semakin menurun. Seorang pedagang di Pasar Dupa Kencana bernama Rusmato mengeluhkan tingginya harga dari tingkat pemasok, baik dari Pulau Sumatera maupun Jawa.

Rusmanto menjelaskan, cabai merah dari Sumatera Barat atau Bukittinggi kini tembus Rp100 ribu per kg dan cabai merah dari Medan dan Jawa dijual Rp85 ribu per kg. “Kami tidak bisa menjual lebih murah lagi karena harga belinya dari agen juga sudah sangat tinggi,’’ ujarnya.

“’Yang agak jelek bisa dijual murah sedikit. Kenaikan harga ini terjadi secara mendadak dan kami tidak tahu pasti penyebabnya. Tapi dari agen karena gagal panen yang terjadi oleh para petani,” tambahnya.

Bukan hanya cabai merah yang mengalami kenaikan harga, sebelumnya komoditas lainnya yakni bawang merah juga tinggi bertahan di atas Rp50 ribu per kg dari harga normalnya Rp35.000 per kg

Dampak dari kenaikan ini sangat dirasakan oleh para ibu rumah tangga di Pekanbaru, salah satunya adalah Wenny Susanty (34). Warga Jalan Harapan Raya ini harus memutar otak agar dapat tetap membeli bahan kebutuhan pokok di saat harga yang semakin meningkat.

Ia mengaku harus mengurangi jumlah pembelian cabai, bawang, dan bahan pokok lainnya yang harganya masih cukup tinggi. “Mau bagaimana lagi, kalau tidak begitu nggak bisa makanlah. Harga bahan baku yang lain juga naik, tapi cabai ini yang paling parah,’’ ujarnya.

‘’Kalau tidak disiasati dengan yang belanja yang segitu-gitu saja, nggak akan bisa anak makan ikan, atau telur setiap hari. Saya berharap harga kebutuhan pokok ini bisa normal lagi di saat perekonomian masyarakat yang masih susah seperti ini,” harapnya.

Senada juga dirasakan warga lainnya yang juga berprofesi sebagai pedagang makanan. Rizka Amalia (42), warga Jalan Jenderal ini mengaku hanya bisa membeli cabai merah dalam jumlah sedikit karena harganya yang kini melambung tinggi.

Apalagi sebagai pedagang, dirinya merasa terbebani karena harus menyesuaikan harga jual kepada pelanggan agar tetap mendapat keuntungan. Tetapi di sisi lain tidak ingin kehilangan pelanggan akibat mahalnya harga bahan pokok yang terus terjadi.

“Terpaksalah jumlah pembelian dan takarannya yang kami sesuaikan. Kalau tidak, bisa rugi juga karena harganya tidak kami naikkan. Kami sangat berharap agar pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga cabai di pasaran agar masyarakat kecil seperti kami masih bisa bertahan hidup dengan berjualan,” katanya.

Salah seorang warga lainnya Sasmita Siregar (38), warga Jalan Soekarno Hatta mengaku kesal karena harga cabai merah yang terus mengalami lonjakan. Beberapa hari yang lalu, dirinya baru saja membeli cabai merah dengan harga Rp70 ribu per kg, namun kini sudah naik drastis menjadi Rp100 ribu per kg.(abd)




Mutiara Merdeka Wedding Package Daisy
Mutiara Merdeka Wedding Package Calendula
Mutiara Merdeka Wedding Package Garden
Mutiara Spesial Deal

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.